Senin, 23 November 2009

BANDUNG KOTA SEJUTA UMAT


Bandung. Apa yang yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata Bandung? Mungkin sebagian besar orang langsung menjawab Bandung adalah kota yang aman,nyaman,sejuk,bersih,tertib,surga belanja,surga wisata kuliner,dan sebagainya. Bandung merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi). Semua masyarakat memiliki ketertarikan masing-masing terhadap kota Bandung. Tapi apa kabarnya masyarakat Bandung asli? 7 dari 10 masyarakat Bandung memilih untuk berdiam di rumah ketika weekend tiba. Alasannya adalah macet. Ya memang benar kemacetan akibat meningkatnya jumlah kendaraan ketika weekend tiba membuat Kota Bandung menjadi sangat semerawut sekali,khususnya di daerah-daerah tujuan wisata belanja (Dago,Setiabudi,Jl.Riau,Jl.Suci,dan sebagainya).
Buruknya transportasi di Kota Bandung, yang muaranya berupa kemacetan, mengakibatkan kerugian mencapai Rp 2,46 triliun per tahunnya, dan sumbangannya memperburuk udara dari emisi gas buang, mencapai 66,34%. Data menunjukkan bahwa lalulintas di Kota Bandung hanya mampu bergerak 15,71 kilometer perjamnya pada jam sibuk. Itu mengakibatkan uang terbuang di jalan mencapai Rp 2,46 triliun dan sumbangan emisi gas buang transportasi mencapai 66,34%,Lalu apa yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini? Dalam mengatasi buruknya transportasi di Kota Bandung itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung sedang melakukan penyusunan `masterplan` transportasi, Masterplan transportasi diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak untuk melaksanakan perannya masing-masing dalam proses reformasi menciptakan sistem transportasi Kota Bandung yang nyaman. Tapi permasalahannya apakah langkah yang diambil pemerintah daerah efektif dan mengurangi tingkat kemacetan di Bandung? Tentu saja Tidak jawabannya.
Jumlah volume kendaraan yang sangat banyak tidak seimbang dengan jalan yang tersedia. Bayangkan saja di daerah Setiabudi contohnya,jalan raya di depan Rumah Mode sangatlah kecil tetapi kendaraan yang memadati jalan itu sangatlah banyak,dan kemcaetan jalan itu berlanjut sampai persimpangan jalan ke Cihampelas dan Ciumbeuleuit hingga Simpang Dago,dan berlanjut lagi ke jalan-jalan berikutnya. Bisa dibayangkin begitu semerawutnya kota Bandung ketika macet. Sedangkan pihak polisi hanya sibuk mencari kendaraan-kendaraan yang melanggar rambu lalu lintas untuk ditilang,tetapi kemacetan tetap terus berjalan.
Jika kita perhatikan,kemacetan yang terjadi di Kota Bandung hanya terjadi pada daerah-daerah pusat kota Bandung saja. Hal ini disebabkan karena di pusat kota Bandung sangat banyak factory-factory outlet yang menjadi tujuan utama para wisatawan. Bayangkan semua pengunjung mendatangi pusat-pusat kota Bandung dengan kendaraan yang mereka gunakan,pantas saja kemacetan pasti terjadi.

Mengapa hanya factory-factory outlet,mall,dan distro yang menjadi pusat perhatian para wisatawan? Sedangkan wisata-wisata alam terkadang luput dari perhatian kita. Bandung merupakan kota yang sangat indah akan pemandangan alamnnya,tetapi sayangnya kekayaan alam yang semacam inilah yang terlupakan. Banyak wisata alam di kota Bandung yang sangat indah mungkin selama ini kita hanya mengetahui tentang Ciwidey,Kawah Putih,Kebu Strawberry,Tangkuban Perahu. Tetapi berikut ini adalah rekomendasi tempat wisata alam di Bandung :

1.Kebun Teh Rancabali
Terletak di kawasan perkebunan Ciwidey. Alam perkebunan teh yang menghijau segar dan indah, sangat cocok untuk dijadikan tujuan rekreasi. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini adalah bungalow, pemandian air panas alam dan fasilitas pendukung lainnya yang diperlukan oleh para wisatawan.
2.Bumi Perkemahan Rancaupas
Ranca Upas adalah areal yang disediakan bagi perkemahan, dibawah pengelolaan Perhutani. Disamping disiapkan untuk Bumi Perkemahan, Ranca Upas memiliki areal yang dipergunakan untuk penangkaran Rusa.
3.Sumber Air Panas Ranca Walini
Terletak di kawasan daerah wisata Ciwidey atau 46 Km dari kota Bandung. Tempat yang cocok untuk keluarga, tersedia kolam renang sumber air panas alam , restaurant, taman rekreasi untuk anak-anak dan bungalow bagi yang ingin menginap, serta fasilitas pendukung lainnya.
4..Situ Cileunca
Situ Cileunca terletak di kecamatan Pangalengan, 40 Km dari kota Bandung. Daerah sekitarnya sangat subur dan merupakan daerah pertanian, antara lain penghasil sayur mayur. Situ Cileunca berada di lingkungan perkebunan teh dan daerah pertanian sayur mayur.
5.Kawah Papandayan
Terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut , 47 Km sebelah Selatan kota Bandung atau 34 Km dari kecamatan Pangalengan, Keunikan kawah ini adalah air dan belerang yang secara terus menerus bergolak dengan diiringi gelegarnya suara.
6.Air Terjun Malela
Keberadaan objek wisata Curug Malela ini belum cukup dikenal oleh masyarakat luas. Kebanyak yang berkunjung ke Curug Malela adalah mereka pencinta alam, yang senang menempuh jalan kaki. Curug Malela berlokasi di desa Cicaday kecamatan Rongga, Gununghalu, daerah paling Selatan Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Sangatlah banyak wisata alam yang bisa dijadikan tujuan wisata oleh para wisatawan tidak hanya surga belanja yang menjadi tujuan utama para wisatawan. Dengan seimbangnya wisata alam dan wisata belanja di Kota Bandung akan membantu mengurangi tingkat kemacetan di pusat Kota Bandung,tidak hanya itu dengan banyaknya pengunjung yang dating ke tempat wisata alam bisa menambah pendapatan pemerintah daerah. Sehingga Bandung tidak hanya terkenal dengan factory-factory outlet dan tempat belanja lainnya tetapi juga dengan keindahan alam kota Bandung.